Sntekno.com Hallo sobat Sntekno semuanya, kembali lagi bersama admin magang ini. Kali admin akan memberikan infromasi mengenai Viral Pecel Lele Malioboro.
Akhir-akhir ini warganet sedang ramai memperbincangkan tentang viralnya pedagang pecel lele di Malioboro, Yogyakarta. Tak luput viralnya vidio tersebut karena adanya warganet atau korbannya itu sendiri yang memposting vidionya di internet.
Diketahui, kejadian itu bermula dari vidio seorang wisatawan yang mengaku dijebak oleh pedagang rumah makan lesehan yang berada di kota Malioboro, Yogyakarta. Dia terpaksa harus membayar makanan yang ia beli berupa pecel lele dan nasi seharga Rp 27.000. Tak hanya itu, ia juga dimintai uang Rp 10.000, saat menambah lalapan.
Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP) Adi Kusuma, mengatakan bahwasannya dikasawan tersebut para pedagang sudah menyepakati harga makanan perpaketnya. Menurut Adi, umumnya harga pecel lele perporsi adalah Rp 30.000 berisikan nasi, lele, lalapan, sambal, dan air teh.
Apabila tidak membeli paket, harga pecel lele hanya Rp 15.000, – Rp 17.000 saja. Namun faktanya, pedagang yang diketahui baru berjualan sekitar dua bulan tersebut berjualan di ruko dan bukan lesehan dijalan trotoar. Dan menetapkan harga jual yang jauh lebih tinggi.
Baca juga: Video Viral Full HTTPS //T.ME/YGMAUBKPMSK/26Â
Viral Pecel Lele Malioboro
Ketua Paguyuban Lesehan Maliobor, Sukidi mengungkapkan hasil survei paguyubannya yang tak jauh beda. Harga tertinggi pecel lele di Malioboro saat ini sekitar Rp 15.000 sampai Rp 18.000 perporsinya.
Menu makanan pecel lele memang sudah tidak asing lagi, hampir di seluruh kota di Indonesia kita bisa menjumpainya salah satunya di Kota Yogyakarta ini.
Mengenai pedagang pecel lele tersebut di Malioboro tadi, Adi mengatakan paguyuban belum menjatuhkan sanksi tutup. “Baru kami beri peringatan keras karena pemiliknya kooperatif,” ucapnya. Terlebih orang tersebut baru dua bulan berjualan.
Camat Danurejan Kota Yogyakarta, Bambang Endro mengatakan kasus PKL nuthuk memang diduga kuat bukan di Jalan Malioboro, melainkan di Jalan Perwakilan. “Kami sudah mengecek ke lapangan dan ternyata (dugaan kuatnya) warung lesehan yang viral itu bukan PKL Malioboro,” kata dia.
Menurut Bambang, ada perbedaan antara lesehan PKL Malioboro dan usaha rumah makan dan restoran. PKL berjualan di trotoar dengan tenda tidak permanen yang bisa dibongkar pasang. Sedangkan dalam video viral tadi, tampak latar belakangnya berupa bangunanya permanen, seperti di kios rumah makan.
Cukup sulit juga menelusuri kebenaran video tersebut. karena menurut Bambang , wisatawan yang menjadi korban harga pecel lele itu tidak menunjukkan bukti pembayaran dan tidak menyebutkan nama tempat dia makan.
Setelah mengeluh harus membayar mahal makanannya, wisatawan itu berkata lokasinya di Malioboro, Yogyakarta. Padahal kenyataannya di sebuah rumah makan di Jalan Perwakilan, dekat Malioboro. Dikutip dari TEMPO.CO
Baca juga: Krononlogi Kecelakaan Jason Dupasquier Pembalap Moto3 Yang Menewaskan Nyawanya
Akhir Kata
Demikian informasi yang dapat admin berikan, semoga dapat mengobati rasa penasaran warganet semuanya. Terimakasih sudah mengunjungi situs kami.